Rabu

MERPATI PUTIH

SEJARAH MERPATI PUTIH 244

Merpati Putih termasuk Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong dibawah naungan Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia. Ilmu beladiri MP merupakan warisan dari Kerajaan Pangeran Mataram, yang kemudian diturunkan kepada generasi ketujuh, Sang Guru bernama : Sarengat Siswo Hadi Poernomo, ilmu itu kemudian diteruskannya kepada kedua putranya: Mas Poerwanto Hadipoernomo (yang tua) dan Mas Budhi Santoso Hadipoernomo (yang muda). Sang Guru adalah ayah kandung dari kedua pendekar tersebut. Kedua pendekar inilah yang melanjutkan dan mengembangkan ilmu beladiri sehingga kita mengenalnya sekarang sebagai Merpati Putih.

Merpati Putih sebagai Perguruan Persilatan didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta - Indonesia. Sejak itu, ilmu ini disebarluaskan kepada masyarakat demi kepentingan bangsa. Ketika usia beranjak senja, Sang Guru menyerahkan kepada kedua orang putranya untuk memimpin perguruan ini pada tahun 1968. Selain diperkenalkan kepada masyarakat, ilmu beladiri ini juga diperkenalkan dan diajarkan secara khusus kepada pihak militer di Yogyakarta. Mas Poerwanto Hadipoernomo (yang tua) dan Mas Budhi Santoso Hadipoernomo (yang muda) adalah Guru Besar pada di PPS-BETAKO MERPATI PUTIH. Pada 1976, PPS-BETAKO MERPATI PUTIH mendapat kehormatan untuk melatih Pasukan Pengawal Presiden dan Koppassandha (sekarang kita kenal dengan nama KOPASSUS) di Jakarta. Pada 1977, Komisaris Cabang Jakarta dibentuk yang kemudian menjadi cikal bakal Organisasi Pencak Silat Merpati Putih yang berpusat di Jakarta. Dengan demikian, pusat organisasai Merpati Putih di Jakarta akan tetapi kedudukan perguruannya di Yogyakarta. Secara perlahan-lahan PPS-BETAKO MERPATI PUTIH mulai dikenal dan berkembang ke seluruh Indonesia dan bahkan ke manca negara. Di manca negara, PPS-BETAKO MERPATI PUTIH dikembangkan di Philipina, Jepang, Amerika, Inggris, Belanda, Prancis dan beberapa negara lain dimana kedutaan besar Indonesia berada. Pada saat ini, PPS-BETAKO MERPATI PUTIH mendapat kehormatan melatih Taruna/Karbol Akademi Angkatan Udara yang berjumlah 460 taruna di Yogyakarta.

MP mengembangkan sayapnya sampai kesekolah sekolah, yang diantaranya adalah SMP Negeri 244 Jakarta Utara membuka Kelompok Latihan (Kolat 244), yang didirikan pada tanggal 17 September 1999. Jumlah anggota pada waktu sebanyak 50 orang yang diantaranya siswa - siswi SMP Negeri 244 dan sekarang pesertanya bertambah dengan Alumni yang masih ingin latihan.

Tingkatan dan Latihan

Ada dua belas tingkatan di dalam PPS Betako Merpati Putih ini. Tingkatan-tingkatan dalam PPS Betako Merpati Putih dimulai dengan:

  • Tingkat Dasar I, tingkatan pertama masih berstatus calon anggota, walaupun telah berseragam baju atau kaos berwarna putih, celana hitam, kerah baju merah dengan label nama diri di dada namun sabuk masih putih polos.
  • Tingkat Dasar II, tingkatan kedua dan seterusnya telah memakai seragam anggota tanpa nama diri dengan lambang IPSI dan lambang Merpati Putih di dada serta bersabuk merah polos.
  • Tingkat Balik I, sabuk merah (tanpa strip) dengan lambang Merpati Putih di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Balik II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Kombinasi I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip jingga di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Kombinasi II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip kuning di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Khusus I (Khusus Tangan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip hijau di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Khusus II (Khusus Kaki), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip biru di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Khusus III (Khusus Badan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip nila di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Penyegaran, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip ungu di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Inti I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Inti II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah dan putih di salah satu ujungnya.

Para anggota berlatih paling tidak dua kali dalam seminggu di suatu Kelompok Latihan atau biasa disebut Kolat. Setiap kali latihan memakan waktu sekitar kurang-lebih dua jam. Pada tiap tahun, yaitu tepatnya setiap Tahun Baru 1 Suro atau 1 Muharam, seluruh anggota dari Sabang sampai Merauke diperbolehkan mengikuti dan berkumpul bersama-sama anggota lainnya di Yogyakarta, tepatnya di pantai Parang Kusumo untuk latihan bersama dari semua Tingkatan. Juga diadakan Napak Tilas di daerah Bukit Manoreh. Acara ini sudah merupakan tradisi di dalam perguruan pencak silat ini yang berguna untuk mengetahui dan dapat bertukar pikiran antar anggota satu dengan anggota lainnya.


foto kegiatan MP 244






















Pranala luar

Reblog this post [with Zemanta]